Pradiabetes merupakan peringatan kesehatan yang krusial, seringkali terjadi sebelum diabetes tipe 2 berkembang sepenuhnya. Kondisi ini didiagnosis ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal tetapi belum mencapai kisaran diabetes. Orang yang kelebihan berat badan, menjalani gaya hidup yang kurang gerak, atau memiliki riwayat keluarga diabetes sangat berisiko. Faktor-faktor lain, seperti usia, tekanan darah tinggi, dan latar belakang etnis tertentu, juga dapat meningkatkan kerentanan.
Jika tidak ditangani, pradiabetes dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, yang menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, masalah ginjal, dan kehilangan penglihatan. Kabar baiknya? Perubahan gaya hidup, terutama pola makan, dapat membantu membalikkan atau menunda perkembangan pradiabetes, memberikan individu kesempatan berharga untuk mendapatkan kembali kendali atas kesehatan mereka.
Pola makan sehat berperan penting dalam mengelola pradiabetes. Berikut panduan makanan yang perlu Anda sertakan dan batasi dalam diet Anda untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Serat memperlambat penyerapan glukosa, membantu menstabilkan kadar gula darah. Sayuran non-tepung seperti brokoli, bayam, dan paprika, serta buah-buahan seperti beri dan apel, merupakan pilihan yang sangat baik karena kandungan seratnya dan indeks glikemik (IG) yang rendah. Sumber: American Diabetes Association (ADA)
Biji-bijian utuh seperti oat, quinoa, beras merah, dan barley memberikan pelepasan glukosa yang stabil ke dalam aliran darah. Dibandingkan dengan biji-bijian olahan, biji-bijian utuh ini lebih tinggi seratnya, yang mendukung kontrol gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Sumber: Harvard TH Chan School of Public Health
Sumber protein rendah lemak seperti dada ayam, ikan, kacang-kacangan, dan tahu membantu menjaga massa otot dan meningkatkan rasa kenyang tanpa menyebabkan lonjakan gula darah. Ikan kaya omega-3, seperti salmon, juga bermanfaat bagi kesehatan jantung, yang sangat penting bagi mereka yang berisiko diabetes. Sumber: Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal (NIDDK)
Lemak sehat dari makanan seperti alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat membantu mengurangi keinginan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dengan meningkatkan rasa kenyang. Lemak ini juga membantu mengatur gula darah dengan memperlambat pencernaan dan mendukung fungsi insulin. Sumber: Diabetes Care Journal
Minuman manis (soda, minuman berenergi, dan teh manis) merupakan penyumbang utama peningkatan kadar gula darah. Camilan olahan dan makanan panggang, yang tinggi gula rafinasi dan kalori kosong, dapat memperburuk resistensi insulin dan harus dibatasi. Sumber: Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
Makanan seperti roti putih, nasi putih, dan pasta yang terbuat dari tepung olahan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat dan meningkatkan kebutuhan insulin. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, faktor kunci dalam perkembangan diabetes. Pilihlah biji-bijian utuh atau sayuran sebagai alternatif yang lebih sehat. Sumber: American Journal of Clinical Nutrition
Makanan yang digoreng dan diproses (seperti keripik, makanan cepat saji, dan makanan siap saji) yang tinggi lemak, natrium, dan kalori tidak sehat berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan peningkatan kadar gula darah. Mengurangi asupan makanan olahan dapat membantu menurunkan risiko diabetes dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Sumber: Diabetes Spectrum Journal
Produk susu berlemak penuh, bersama dengan daging merah dan olahan, dapat meningkatkan resistensi insulin. Studi menunjukkan bahwa memilih produk susu rendah lemak dan mengurangi asupan daging merah dapat bermanfaat bagi mereka yang mengelola pradiabetes. Pertimbangkan protein nabati, ikan, atau unggas tanpa lemak sebagai alternatif. Sumber: British Medical Journal (BMJ)
Menerapkan pendekatan yang lebih sadar terhadap pola makan dengan berfokus pada makanan berserat tinggi, protein rendah lemak, dan lemak sehat, serta menghindari makanan tinggi gula dan olahan, dapat secara efektif membantu mengelola pradiabetes. Perubahan pola makan sederhana ini dapat memberikan dampak yang signifikan, berpotensi membalikkan kondisi pradiabetes dan menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Untuk tips kesehatan lainnya, tetap terhubung dengan kami di media sosial kami: