Beranda Hemodialisis

Hemodialisis

h1
Apa itu Hemodialisis?
Hemodialisis adalah perawatan penyelamat jiwa yang menggantikan fungsi ginjal pada pasien penyakit ginjal kronis (PGK). Hemodialisis bekerja dengan filterproduk limbah, kelebihan cairan, dan racun dari darah menggunakan mesin yang dikenal sebagai dialiser atau ginjal buatan. Perawatan ini membantu menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan kadar asam-basa dalam tubuh.
Siapa yang Membutuhkan Hemodialisis?
Hemodialisis umumnya diresepkan untuk individu dengan penyakit ginjal stadium akhir—ketika ginjal tidak lagi dapat berfungsi secara efektif. Penyebab paling umum meliputi:
  • Diabetes
  • Hipertensi
  • Penyakit glomerulus
  • Kondisi ginjal bawaan atau keturunan
Tanpa penanganan yang tepat, penumpukan limbah dan cairan dapat menimbulkan komplikasi serius seperti kelelahan, sesak napas, pembengkakan, dan ketegangan jantung.
Bagaimana Hemodialisis Bekerja?
  • Prosedur: Darah diambil dari tubuh pasien, filtermelalui dialyzer, dan dikembalikan.
  • Frekuensi: Biasanya tiga sesi per minggu, masing-masing berlangsung 3–5 jam.
  • Mekanisme: Dialyzer menggunakan difusi, osmosis, dan ultrafiltrasi untuk membersihkan darah.
  • Catatan: Sementara hemodialisis menggantikan penyaringan, ia tidak menggantikan fungsi hormonal ginjal.
Pertimbangan Nutrisi
Pasien yang menjalani hemodialisis harus mematuhi diet ginjal yang disesuaikan untuk mengurangi penumpukan limbah dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Ahli gizi ginjal kami akan membantu Anda mengelola:
  • Asupan Natrium & Cairan: Untuk mencegah pembengkakan dan tekanan darah tinggi.
  • Kadar Kalium & Fosfor: Untuk menghindari masalah irama jantung dan masalah tulang.
  • Konsumsi Protein: Seimbang untuk mendukung penyembuhan tanpa penumpukan urea yang berlebihan.
  • Kalori & Vitamin: Dioptimalkan berdasarkan berat badan, aktivitas, dan fungsi ginjal.
Anemia dan Penyakit Ginjal
Anemia merupakan kondisi umum pada pasien PGK akibat berkurangnya eritropoietin (hormon yang diproduksi oleh ginjal sehat). Jika tidak diobati, anemia dapat menyebabkan:
  • Kelelahan yang terus-menerus
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Ketidaknyamanan di dada
Perawatan dapat mencakup suplemen zat besi, ESA (agen perangsang eritropoiesis), penstabil HIF, atau transfusi darah sesuai kebutuhan.