Blog & Berita Henti Napas vs Henti Jantung: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Bali International Hospital Bali International Hospital

Henti Napas vs Henti Jantung: Apa yang Perlu Anda Ketahui

4 menit membaca . 03 Juni 2025
2 tayangan
Kardiologi

Mengetahui cara mengenali keadaan darurat medis dapat menyelamatkan nyawa. Dua keadaan darurat yang paling serius dan membutuhkan waktu kritis adalah henti napas dan henti jantung.


Meskipun keduanya mengancam jiwa, keduanya melibatkan sistem yang berbeda dalam tubuh, dan memerlukan penanganan yang berbeda. tanggap daruratDi Indonesia, di mana penyakit pernapasan umum terjadi dan penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab utama kematian, pemahaman publik tentang kondisi ini sangatlah penting.


Baik Anda penduduk lokal maupun pengunjung di Bali, kemampuan untuk membedakan dan mengetahui cara merespons dapat sangat menentukan dalam keadaan darurat. Setiap detik sangat berharga dalam situasi seperti ini, dan keterlambatan dapat mengakibatkan konsekuensi serius.


Itulah mengapa penting untuk tetap mendapatkan informasi dan tahu apa yang harus dilakukan. Jika Anda membutuhkan bantuan medis mendesak, hubungi kami di 150-919.


Apa itu Henti Pernapasan?


Henti napas terjadi ketika seseorang berhenti bernapas. Paru-paru berhenti memompa dan mengeluarkan udara, sehingga pasokan oksigen ke tubuh terputus.


Tidak seperti serangan jantung, jantung mungkin masih berdetak pada awalnya, yang menciptakan waktu singkat untuk intervensi sebelum terjadi serangan kardiopulmoner penuh.


Penyebab Umum di Indonesia:


  • Serangan asma yang parah
  • Pneumonia atau infeksi paru-paru lainnya
  • Tenggelam
  • Overdosis atau keracunan obat
  • Obstruksi jalan napas (tersedak)
  • Tingginya tingkat polusi udara di wilayah perkotaan atau industri


Beban penyakit pernapasan di Indonesia masih tinggi, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan atau udara bersih. Pasien dengan kondisi paru-paru kronis seperti PPOK atau tuberkulosis berisiko lebih tinggi mengalami gangguan pernapasan.


Gejala yang Perlu Diwaspadai:


  • Tidak adanya pernapasan atau gerakan dada
  • Bibir dan ujung jari berwarna biru atau abu-abu
  • Denyut nadi lemah atau tidak ada seiring waktu
  • Suara terengah-engah atau tersedak diikuti dengan kehilangan kesadaran


Tanpa oksigen segera atau bantuan pernapasan, henti napas dapat dengan cepat memburuk menjadi henti jantung. Bali International Hospital dilengkapi dengan ventilator darurat, alat penghisap, dan terapis pernapasan terlatih yang tersedia 24 jam sehari untuk menanggapi kasus seperti itu.


Apa itu Henti Jantung?


Henti jantung terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti memompa darah. Hal ini menyebabkan hilangnya denyut nadi, hilangnya kesadaran, dan terhentinya sirkulasi darah sepenuhnya.


Ini adalah salah satu keadaan darurat medis yang paling mendesak dan dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan.


Penyebab Utama:


  • Penyakit arteri koroner
  • Aritmia mendadak (irama jantung tidak teratur)
  • Sengatan listrik atau trauma
  • Kehilangan darah yang parah atau ketidakseimbangan elektrolit
  • Riwayat serangan jantung atau komplikasi bedah


Henti jantung tidak sama dengan serangan jantung, meskipun serangan jantung dapat memicunya. Pada henti jantung, sistem kelistrikan jantung mengalami malfungsi, menyebabkan jantung bergetar (fibrilasi) atau berhenti total.


Gejalanya meliputi:


  • Keruntuhan tiba-tiba
  • Tidak ada denyut nadi
  • Tidak bernapas
  • Penurunan kesadaran
  • Kadang-kadang didahului oleh pusing, nyeri dada, atau palpitasi


Tindakan segera sangat penting. Setiap menit tanpa intervensi mengurangi peluang bertahan hidup hingga 10%.


Rumah sakit internasional kami mengikuti protokol dukungan kehidupan jantung tingkat lanjut (ACLS) dan memiliki responden terlatih yang siap dengan defibrilator dan alat pendukung jalan napas.


Henti Napas vs Henti Jantung: Apa Bedanya?


Memahami perbedaan antara henti napas dan henti jantung dapat membantu Anda merespons dengan cepat dalam keadaan darurat. Berikut penjelasan singkatnya:


1. Henti Pernapasan


  • Orang tersebut berhenti bernapas, tetapi jantungnya mungkin masih berdetak.
  • Penyakit ini mempengaruhi paru-paru dan sistem pernafasan.
  • Penyebab umum: asma, tersedak, atau infeksi serius.
  • Yang harus dilakukan: Buka jalan napas, berikan oksigen, dan bantu pernapasan.
  • Jika tidak diobati, dapat menyebabkan serangan jantung.


2. Henti Jantung


  • Jantung orang tersebut berhenti berdetak - tidak ada denyut nadi dan tidak ada pernapasan.
  • Ini mempengaruhi jantung dan sirkulasi darah.
  • Penyebab umum: penyakit jantung, sengatan listrik.
  • Yang harus dilakukan: Segera mulai CPR dan gunakan defibrilator.


Perbedaan Utama:


  • Henti napas menghentikan oksigen masuk ke dalam tubuh.
  • Henti jantung menghentikan darah mengalir ke seluruh tubuh.


Keduanya merupakan keadaan darurat, dan setiap detik sangat berharga. Mengetahui tanda-tandanya dan cara meresponsnya dapat menyelamatkan nyawa.


Tanggap Darurat di Indonesia: Tantangan & Kemajuan


Pelayanan gawat darurat di Indonesia terus berkembang, tetapi tantangannya tetap ada. Di banyak daerah, akses terhadap layanan ambulans yang andal, AED, dan petugas tanggap darurat terlatih masih belum merata.


Para pengamat sering ragu karena kurangnya pelatihan pertolongan pertama atau ketidakpastian tentang apa yang harus dilakukan. Namun, upaya kesehatan masyarakat yang semakin meningkat membantu menjembatani kesenjangan ini:


  • Beberapa LSM kini menawarkan lokakarya CPR gratis atau berbiaya rendah
  • Rumah sakit dan sekolah mulai mengintegrasikan pendidikan bantuan hidup dasar
  • AED semakin terlihat di tempat umum seperti mal, bandara, dan pusat kebugaran
  • Rumah sakit kami mengoperasikan departemen gawat darurat dengan staf lengkap, siap siaga 24 jam, dan komunikasi multibahasa.


Meskipun cakupan nasional bervariasi, wilayah perkotaan seperti Denpasar dan pusat wisata di Bali semakin siap untuk waktu respons yang lebih cepat.


Cara Menanggapi Keadaan Darurat


Jika Anda menduga seseorang mengalami henti napas atau henti jantung:


1. Segera hubungi layanan darurat.


2. Nilai situasi: Periksa denyut nadi dan pernapasan.


  • Jika orang tersebut tidak bernapas tetapi memiliki denyut nadi: mulailah memberikan bantuan pernapasan.
  • Jika tidak ada denyut nadi atau napas: segera mulai kompresi dada.


3. Cari AED dan ikuti perintah suara, jika tersedia.


4. Jangan meninggalkan orang tersebut tanpa pengawasan sampai bantuan profesional tiba.


Anda tidak perlu menjadi dokter untuk membantu menyelamatkan nyawa. Bahkan CPR (kompresi dada tanpa bantuan pernapasan dari mulut ke mulut) dengan tangan saja lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.


Pikirkan seperti ini: Tanpa intervensi segera, korban henti jantung hampir pasti akan meninggal, tetapi upaya CPR Anda dapat membantu mengulur waktu hingga tenaga medis mengambil alih, meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup. Memang tidak nyaman untuk memikirkannya, tetapi inilah faktanya.


Pertanyaan yang Sering Diajukan


Apa perbedaan antara gagal napas dan gagal jantung?


Gagal napas terjadi ketika paru-paru tidak dapat memasok cukup oksigen atau mengeluarkan karbon dioksida. Gagal jantung berarti jantung terlalu lemah untuk memompa darah secara efisien. Henti jantung, dalam kedua kasus, berarti penghentian total.


Apa perbedaan antara gangguan pernapasan dan gangguan jantung?


Gangguan pernapasan ditandai dengan pernapasan yang cepat, dangkal, atau sesak. Gangguan jantung dapat berupa nyeri dada, pusing, atau detak jantung cepat.

Keduanya dapat mendahului penangkapan penuh.


Apa perbedaan antara henti jantung dan henti kardiopulmoner?


Henti jantung paru adalah penghentian total fungsi jantung dan paru-paru. Henti ini biasanya terjadi akibat kegagalan salah satu sistem dan memicu sistem lainnya.


Apa nama lain dari henti napas?


Kadang-kadang disebut apnea, meskipun istilah ini juga dapat merujuk pada gangguan singkat pada pernapasan saat tidur atau sedasi.


Mengapa Memilih Bali International Hospital untuk Perawatan Gawat Darurat


Ketika detik-detik berharga, rumah sakit internasional kami menyediakan:


  • Departemen gawat darurat 24/7 dengan staf multibahasa yang terlatih dalam triase
  • Ventilator, defibrilator, dan peralatan pemantauan waktu nyata
  • Akses cepat ke diagnostik laboratorium, pencitraan, dan konsultasi spesialis
  • Koordinasi perawatan yang lancar bagi ekspatriat dan warga negara Indonesia
  • Layanan ambulans dan sistem transfer pasien yang andal


Dalam keadaan darurat pernapasan dan jantung, ketepatan waktu dan kerja sama tim sangatlah penting. Rumah sakit kami menawarkan keduanya, yang dibangun berdasarkan standar perawatan modern dan rasa welas asih.