Mengetahui cara mengenali keadaan darurat medis dapat menyelamatkan nyawa. Dua keadaan darurat yang paling serius dan membutuhkan waktu kritis adalah henti napas dan henti jantung.
Meskipun keduanya mengancam jiwa, keduanya melibatkan sistem yang berbeda dalam tubuh, dan memerlukan penanganan yang berbeda. tanggap daruratDi Indonesia, di mana penyakit pernapasan umum terjadi dan penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab utama kematian, pemahaman publik tentang kondisi ini sangatlah penting.
Baik Anda penduduk lokal maupun pengunjung di Bali, kemampuan untuk membedakan dan mengetahui cara merespons dapat sangat menentukan dalam keadaan darurat. Setiap detik sangat berharga dalam situasi seperti ini, dan keterlambatan dapat mengakibatkan konsekuensi serius.
Itulah mengapa penting untuk tetap mendapatkan informasi dan tahu apa yang harus dilakukan. Jika Anda membutuhkan bantuan medis mendesak, hubungi kami di 150-919.
Henti napas terjadi ketika seseorang berhenti bernapas. Paru-paru berhenti memompa dan mengeluarkan udara, sehingga pasokan oksigen ke tubuh terputus.
Tidak seperti serangan jantung, jantung mungkin masih berdetak pada awalnya, yang menciptakan waktu singkat untuk intervensi sebelum terjadi serangan kardiopulmoner penuh.
Beban penyakit pernapasan di Indonesia masih tinggi, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan atau udara bersih. Pasien dengan kondisi paru-paru kronis seperti PPOK atau tuberkulosis berisiko lebih tinggi mengalami gangguan pernapasan.
Tanpa oksigen segera atau bantuan pernapasan, henti napas dapat dengan cepat memburuk menjadi henti jantung. Bali International Hospital dilengkapi dengan ventilator darurat, alat penghisap, dan terapis pernapasan terlatih yang tersedia 24 jam sehari untuk menanggapi kasus seperti itu.
Henti jantung terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti memompa darah. Hal ini menyebabkan hilangnya denyut nadi, hilangnya kesadaran, dan terhentinya sirkulasi darah sepenuhnya.
Ini adalah salah satu keadaan darurat medis yang paling mendesak dan dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan.
Henti jantung tidak sama dengan serangan jantung, meskipun serangan jantung dapat memicunya. Pada henti jantung, sistem kelistrikan jantung mengalami malfungsi, menyebabkan jantung bergetar (fibrilasi) atau berhenti total.
Tindakan segera sangat penting. Setiap menit tanpa intervensi mengurangi peluang bertahan hidup hingga 10%.
Rumah sakit internasional kami mengikuti protokol dukungan kehidupan jantung tingkat lanjut (ACLS) dan memiliki responden terlatih yang siap dengan defibrilator dan alat pendukung jalan napas.
Memahami perbedaan antara henti napas dan henti jantung dapat membantu Anda merespons dengan cepat dalam keadaan darurat. Berikut penjelasan singkatnya:
Perbedaan Utama:
Keduanya merupakan keadaan darurat, dan setiap detik sangat berharga. Mengetahui tanda-tandanya dan cara meresponsnya dapat menyelamatkan nyawa.
Pelayanan gawat darurat di Indonesia terus berkembang, tetapi tantangannya tetap ada. Di banyak daerah, akses terhadap layanan ambulans yang andal, AED, dan petugas tanggap darurat terlatih masih belum merata.
Para pengamat sering ragu karena kurangnya pelatihan pertolongan pertama atau ketidakpastian tentang apa yang harus dilakukan. Namun, upaya kesehatan masyarakat yang semakin meningkat membantu menjembatani kesenjangan ini:
Meskipun cakupan nasional bervariasi, wilayah perkotaan seperti Denpasar dan pusat wisata di Bali semakin siap untuk waktu respons yang lebih cepat.
Jika Anda menduga seseorang mengalami henti napas atau henti jantung:
1. Segera hubungi layanan darurat.
2. Nilai situasi: Periksa denyut nadi dan pernapasan.
3. Cari AED dan ikuti perintah suara, jika tersedia.
4. Jangan meninggalkan orang tersebut tanpa pengawasan sampai bantuan profesional tiba.
Anda tidak perlu menjadi dokter untuk membantu menyelamatkan nyawa. Bahkan CPR (kompresi dada tanpa bantuan pernapasan dari mulut ke mulut) dengan tangan saja lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.
Pikirkan seperti ini: Tanpa intervensi segera, korban henti jantung hampir pasti akan meninggal, tetapi upaya CPR Anda dapat membantu mengulur waktu hingga tenaga medis mengambil alih, meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup. Memang tidak nyaman untuk memikirkannya, tetapi inilah faktanya.
Gagal napas terjadi ketika paru-paru tidak dapat memasok cukup oksigen atau mengeluarkan karbon dioksida. Gagal jantung berarti jantung terlalu lemah untuk memompa darah secara efisien. Henti jantung, dalam kedua kasus, berarti penghentian total.
Gangguan pernapasan ditandai dengan pernapasan yang cepat, dangkal, atau sesak. Gangguan jantung dapat berupa nyeri dada, pusing, atau detak jantung cepat.
Keduanya dapat mendahului penangkapan penuh.
Henti jantung paru adalah penghentian total fungsi jantung dan paru-paru. Henti ini biasanya terjadi akibat kegagalan salah satu sistem dan memicu sistem lainnya.
Kadang-kadang disebut apnea, meskipun istilah ini juga dapat merujuk pada gangguan singkat pada pernapasan saat tidur atau sedasi.
Ketika detik-detik berharga, rumah sakit internasional kami menyediakan:
Dalam keadaan darurat pernapasan dan jantung, ketepatan waktu dan kerja sama tim sangatlah penting. Rumah sakit kami menawarkan keduanya, yang dibangun berdasarkan standar perawatan modern dan rasa welas asih.